Keputihan Saat Hamil Apakah Berbahaya? Ketahui Faktor dan Cara Mengatasinya!

Semua wanita pasti pernah mengalami keputihan, hal ini normal terjadi ketika sedang pada masa tertentu seperti sebelum dan sesudah haid. Keputihan menjadi tidak normal ketika terdapat ciri dan gejala tertentu. Terutama jika terjadi keputihan saat hamil, bisa berbahaya bisa juga tidak. Agar Anda mengetahui apakah keputihan tersebut normal atau tidak maka ketahui informasi lebih lanjut tentang faktor penyebab dan cara mengatasinya.

Faktor yang Menyebabkan Keputihan Saat Hamil
Keputihan sangat berpotensi terjadi kepada semua wanita yang sedang hamil, karena pada saat itu terjadi produksi lendir lebih banyak akibat tekstur leher rahim dan vagina yang lembut. Tingginya produksi lendir juga dapat disebabkan oleh tingkat hormone estrogen yang kadarnya tinggi. Bisa juga disebabkan karena peningkatan darah yang mengalir ke leher rahim.

Gejala keputihan masih bisa dianggap normal ketika memiliki warna yang bening atau putih seperti susu, memiliki bau sedikit tidak menyengat sehingga Anda tidak perlu khawatir. Keputihan yang perlu Anda waspadai dan memiliki risiko kesehatan berbahaya, memiliki ciri berwarna hijau, kuning, atau bahkan abu-abu.

Lebih parah jika disertai bercak darah yang bisa menandakan adanya infeksi dan gejala gangguan kehamilan. Bau keputihan yang cukup berbahaya sangatlah menyengat disertai bengkak dan gatal di area vagina. Segeralah periksa ke dokter spesialis jika Anda telah mengalami keluhan seperti ini agar tidak menjadi semakin berisiko.

6 Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil
Apabila Anda terlalu khawatir dengan keputihan yang Anda alami pada masa kehamilan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikannya. Kemudian mulai jagalah kebersihan dan kesehatan area kewanitaan dengan beberapa cara seperti berikut ini.

1. Jaga Agar Pakaian Dalam Tidak Lembab
Keputihan yang disebabkan oleh jamur atau bakteri bisa muncul ketika area kewanitaan lembab. Kelembaban tersebut juga bisa diakibatkan kondisi celana dalam yang tidak kering dan bersih. Anda harus mengganti celana dalam secara teratur setiap kali terasa lembab agar area kewanitaan selalu terjaga kebersihannya.

Cara lain yang tepat yakni gunakanlah pakaian dalam yang terbuat dari bahan nyaman yang memiliki daya serap baik, seperti katun. Jangan gunakan celana dalam yang ketat karena bisa membuat area tersebut menjadi berkeringat dan lembab.

2. Bersihkan Organ Kewanitaan dengan Cara Tepat
Ada cara yang tepat untuk membersihkan daerah kewanitaan, yakni dengan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuhnya. Kemudian memastikan bahwa setelah buang air kecil atau air besar Anda membasuh dari arah depan ke belakang. Pastikan bahwa area tersebut sudah benar-benar bersih.

Setelah dipastikan bersih, selanjutnya keringkan terlebih dahulu menggunakan tisu kering  dan bersih atupun handuk. Jangan memakai celana dalam secara langsung sebelum area kewanitaan benar-benar kering. Ini juga menghindarkan area tersebut dari adanya bakteri atau jamur yang mengancam area yang memiliki suhu cukup lembab.

3. Jangan Gunakan Sabun Mengandung Parfum
Menjaga kebersihan area wanita sebaiknya bisa dengan hanya membasuhnya menggunakan air yang bersih, atau dicampur dengan daun sirih. Anda tidak perlu menggunakan sabun, terutama jika sabun tersebut mengandung parfum. Sebenarnya Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan produk pembersih kewanitaan atau vaginal douche.

Baca Juga :

Hal tersebut sangat berisiko untuk mengubah keseimbangan bakteri yang baik sekaligus pH normal dari daerah kewanitaan. Risiko berbahaya terkait dengan infeksi organ intim pun semakin membesar.

4. Gunakan Pantyliner
Selain tidak memakai celana dalam ketat, untuk menjaga agar daerah kewanitaan tetap kering dan terhindar dari jamur atau bakteri. Anda bisa memilih memakai pantyliner di celana dalam Anda dengan rekomendasi bahan herbal agar tidak berisiko terkena racun. Gunakan pantyliner yang memilik aroma menthol sehingga membuat area tersebut terasa segar.

5. Jaga Pola Makan dan Tidur
Keputihan bisa disebabkan kondisi badan yang kurang sehat, hal tersbeut bisa berasal dari berbagai faktor. Salah satunya ketika Anda kurang menjaga pola tidur sekaligus pola makan yang baik sehingga sistem imun menurun. Kondisi ini bisa menyebabkan banyaknya produksi keputihan, serta pengaruh dari jenis makanan tertentu. Perbanyaklah minum air putih dan hindari terlalu banyak konsumsi kubis ataupun mentimun.

6. Hindari Stress
Stress adalah kondisi yang sangat berisiko bagi semua orang, terutama bagi wanita hamil. Keputihan juga dapat muncul karena Anda mengalami stress berlebihan, maka selama hamil hindari hal ini. Untuk menjaga agar tidak stress Anda bisa mencari hiburan dan suasana paling nyaman sesuai dengan keinginan dan kehendak Anda.

Setelah Anda memahami faktor penyebab sekaligus cara mengatasi keputihan saat hamil tentu bisa bersikap waspada sejak awal. Anda harus menemukan dokter ahli untuk berkonsultasi segala hal terkait kesehatan pada masa kehamilan. Dapatkan solusi terbaik dari dokter yang berpengalaman dan terpercaya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel